1 year ago
Stroke bukan lagi jadi masalah yang dialami usia kakek dan nenek. Saat ini, semakin banyak orang di usia muda yang berpotensi mengalami stroke. Sayangnya, banyak orang usia muda yang mengabaikan gejala stroke, karena mereka pikir dirinya terlalu muda atau terlalu sehat untuk terkena stroke.
Dengan mengetahui gejala, maka stroke bisa segera dicegah di kemudian hari. Pencegahan bertujuan untuk mengurangi risiko stroke. Pencegahan difokuskan pada mengidentifikasi dan mengelola faktor risiko vaskular yang diketahui, seperti hipertensi arteri, gangguan metabolisme lipid, dan diabetes melitus, dan perubahan gaya hidup.
Tekanan darah tinggi adalah faktor yang melipatgandakan risiko stroke. Memantau tekanan darah dan mengelolanya merupakan cara untuk mencegah terjadinya stroke di usia muda. Pertahankan tekanan darah kurang dari 120/80 jika memungkinkan. Mumpung masih muda, hal ini bisa dikelola dengan baik.
Obesitas juga meningkatkan kemungkinan seseorang terkena stroke. Jika tubuh kelebihan berat badan, menurunkan berat badan bisa berdampak nyata pada risiko stroke.
Olahraga berkontribusi pada penurunan berat badan dan tekanan darah, yang akhirnya juga berkontribusi pada pencegahan stroke. Berikut ini jenis olahraga yang bisa dilakukan:
Jika kamu minum lebih dari 2 gelas per hari, maka risiko terkena stroke meningkat tajam. Perhatikan porsi harian alkohol, pastikan tidak melebihi batas kesehatan.
Merokok bisa mempercepat pembentukan gumpalan darah dengan cara yang berbeda. Darah yang mengental akan meningkatkan jumlah penumpukan plak di arteri. Bersamaan dengan diet sehat dan olahraga teratur, berhenti merokok adalah salah satu perubahan gaya hidup paling kuat yang bisa membantu mencegah risiko stroke secara signifikan.